Nama : Nova Destia
Nim : 2227150076
Kelas : VB PGSD
Siapa Bilang Menjadi Guru Itu Mudah?
Menjadi seorang guru mungkin merupakan cita-cita banyak orang sejak
kecil. Karena saat masih kecil banyak yang beranggapan bahwa menjadi seorang
guru itu merupakan pekerjaan yang mudah. Namun setelah terjun ke lapangan untuk
mengajar yang sesungguhnya, barulah sadar bahwa menjadi seorang guru merupakan
pekerjaan yang tidak mudah atau bisa dikatakan dengan pekerjaan yang sulit.
Menjadi seorang guru bukan hanya mengajarkan atau menyampaikan ilmu pengetahuan
kepada siswa, namun dalam mengajar seorang guru juga harus mampu mendidik dan
melatih siswa sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya, selain itu menjadi
seorang guru merupakan pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga dalam
menghadapi berbagai macam kejadian-kejadian yang ada dikelas dan guru harus
mampu menguasai kondisi kelas yang didalamnya terdapat berbagai karakter yang
siswa miliki. Sama seperti halnya dengan pekerjaan yang lain, menjadi seorang
guru juga membutuhkan waktu yang banyak, misalnya dalam membuat Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media pembelajaran, mengoreksi hasil
pekerjaan siswa, sampai memasukan nilai kedalam rapot siswa.
Menjadi guru Sekolah Dasar (SD) merupakan pekerjaan yang membuat
lelah, karena dalam hal ini guru berhadapan dengan siswa yang umurnya masih
dalam kategori kanak-kanak sehingga karakter yang dimiliki siswa berbeda-beda.
Lelahnya menjadi seorang guru dapat rasakan pada saat saya ditugaskan untuk
mengajar pada mata kuliah Strategi Pembelajaran SD. Saya ditugaskan untuk
mengajar di Sekolah Dasar, yang mana saya mendapatkan ijin dari pihak sekolah
untuk mengajar di SD tersebut, tepatnya di SDN Peusar 2 pada kelas VI A.
Sebelum saya melaksanakan kegiatan mengajar di kelas, saya telah
menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 4, yang
mana RPP tersebut saya gunakan sebagai panduan pada saat mengajar, namun
setelah saya sampai di sekolah dan bertemu dengan wali kelas VI, beliau
menyampaikan bahwa pembelajaran untuk hari itu masih di pembelajaran 3. Saya
tetap melanjutkan untuk masuk kelas meskipun RPP yang saya buat tidak sesuai
dengan pembelajaran pada hari itu. Jadi pada hari itu saya mengajar tanpa RPP
hanya mengacu pada buku guru dan buku siswa yang telah tersedia. Saya merasa
kebingungan untuk memulai materi pelajaran dan bingung akan dibuat seperti apa
kegiatan belajarnya, selain itu saya merasa tidak percaya diri dalam
menyampaikan materi pelajaran. Karena pada saat itu saya baru pertama kali
melakukan praktik mengajar di Sekolah Dasar. Dari hal tersebut saya menyadari
bahwa untuk mengajar guru perlu merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran seperti yang dikutip oleh Nana Sudjana bahwa ada
tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar.
Pertama adalah tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), kedua adalah
menggunakan atau pendekatan mengajar (alat peraga) dan tahap ketiga prinsip
mengajar (persiapan mental). Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga
aspek tersebut akan membuat pengajar siap serta penuh percaya diri untuk
memasuki ruangan kelas, karena pengajar tersebut telah mengetahui cara yang
akan digunakan untuk menjelaskan bahan pelajaran.
Pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung terdapat siswa
yang ribut bahkan ada siswa yang tidak bisa diam di tempat duduknya. Siswa
tersebut sering kali jalan-jalan disekitar kelas dengan alasan untuk meminjam
pensil atau penghapus kepada teman yang lainnya dan sering mengganggu teman
lainnya yang sedang belajar. Selain itu terdapat beberapa siswa yang sering
keluar kelas dengan alasan ingin ke toilet, dan pada saat saya melakukan
praktik mengajar terdapat dua orang siswa yang menangis dikarenakan siswa tersebut
terjepit meja oleh temannya saat duduk secara berkelompok. Pada saat itu saya
mencoba untuk membuat siswa tersebut tenang agar tidak menangis lagi.
Terdapat berbagai macam kejadian yang terjadi dikelas, dan hikmah
yang dapat saya ambil berdasarkan kejadian-kejadian di kelas yaitu saya
menyadari bahwa untuk menjadi seorang guru haruslah memiliki rasa kesabaran yang
tinggi dalam menghadapi berbagai karakter yang dimiliki oleh siswa, guru tidak
boleh kasar dalam menghadapi siswa, dan guru harus bersikap adil kepada semua
siswa. Hal ini sama seperti yang dikatakan oleh M. Ngalim Purwanto, bahwa sikap
yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain Guru harus bersikap adil,
guru harus percaya dan suka kepada murid-muridnya, guru harus sabar dan rela
berkorban, guru harus mempunyai pembawaan (gezag) terhadap anak didiknya, dan
guru harus bersikap baik terhadap teman-temannya dan masayarakat.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam
proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru,
membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa
pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada
orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan
menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi
dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa mengingkatkan
pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercahaya.
Apa yang dikemukakan oleh Hamalik memang benar bahwa dengan
menggunakan media pembelajaran siswa menjadi lebih semangat dalam belajar. Hal
ini sesuai dengan yang saya rasakan pada saat saya mengajar dan menjelaskan
materi dengan mengunakan media berupa gambar, perhatian siswa menjadi lebih
terfokus pada media dan lebih memperhatikan saya ketika menjelaskan materi
dengan menggunakan media sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan
baik dan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Namun, pada kenyataannya
guru jarang sekali menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar, hal ini
dikarenakan untuk membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi
pembelajaran diperlukan waktu dan biaya yang cukup banyak, sehingga tidak aneh
jika dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak menggunakan media
pembelajaran dikarenakan waktu dan biaya yang terbatas. Begitupun yang saya
rasakan, untuk mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai
dengan materi pembelajaran saya merasa lelah dalam membuat media. Selain
membuat sebelum mengajar saya harus mempersiapkan materi ajar dan RPP yang
sesuai dengan kondisi kelas, belum lagi jika kondisi kelas tidak sesuai dengan
strategi yang telah saya tentukan di RPP yang telah saya buat, maka saya harus
mempersiapkan strategi lain yang cocok untuk kondisi kelas dan keadaan siswa.
Jadi, profesi guru merupakan pekerjaan yang sulit. Sebelum memulai
kegiatan mengajar guru harus membuat perencanaan yang sangat matang dan membuat
media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Belum lagi
jika kondisi atau suasana belajar tidak sesuai dengan yang telah direncanakan
guru harus mencari alternatif solusi lain atau kegiatan lain yang sesuai dengan
kondisi dan suasana belajar agar tujuan pembelajaran yang telah direncanakan
dapat tercapai. Sedangkan dalam membuat media pembelajaran yang sesuai dengan
materi pelajaran guru membutuhkan biaya yang cukup banyak agar media
pembelajaran tersebut dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi
untuk belajar. Selain itu guru harus mampu menguasai kelas dengan berbagai
karakter yang dimiliki siswa, guru juga harus mampu menghidupkan suasana kelas
agar siswa merasa nyaman dalam belajar, dan selain mengajarkan siswa mengenai
berbagai ilmu pengetahuan seorang guru harus mampu mendidik dan melatih siswa,
yang mana dalam mendidik guru harus meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai
kehidupan, dan guru juga harus mampu melatih siswa dalam mengembangkan
keterampilan-keterampilan yang dimiliki siswa.