Selasa, 12 Desember 2017

Siapa bilang menjadi guru itu mudah?




Nama     : Nova Destia
Nim        : 2227150076
Kelas      : VB PGSD


Siapa Bilang Menjadi Guru Itu Mudah?



Menjadi seorang guru mungkin merupakan cita-cita banyak orang sejak kecil. Karena saat masih kecil banyak yang beranggapan bahwa menjadi seorang guru itu merupakan pekerjaan yang mudah. Namun setelah terjun ke lapangan untuk mengajar yang sesungguhnya, barulah sadar bahwa menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang tidak mudah atau bisa dikatakan dengan pekerjaan yang sulit. Menjadi seorang guru bukan hanya mengajarkan atau menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa, namun dalam mengajar seorang guru juga harus mampu mendidik dan melatih siswa sebagai generasi penerus bangsa selanjutnya, selain itu menjadi seorang guru merupakan pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga dalam menghadapi berbagai macam kejadian-kejadian yang ada dikelas dan guru harus mampu menguasai kondisi kelas yang didalamnya terdapat berbagai karakter yang siswa miliki. Sama seperti halnya dengan pekerjaan yang lain, menjadi seorang guru juga membutuhkan waktu yang banyak, misalnya dalam membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), membuat media pembelajaran, mengoreksi hasil pekerjaan siswa, sampai memasukan nilai kedalam rapot siswa.
Menjadi guru Sekolah Dasar (SD) merupakan pekerjaan yang membuat lelah, karena dalam hal ini guru berhadapan dengan siswa yang umurnya masih dalam kategori kanak-kanak sehingga karakter yang dimiliki siswa berbeda-beda. Lelahnya menjadi seorang guru dapat rasakan pada saat saya ditugaskan untuk mengajar pada mata kuliah Strategi Pembelajaran SD. Saya ditugaskan untuk mengajar di Sekolah Dasar, yang mana saya mendapatkan ijin dari pihak sekolah untuk mengajar di SD tersebut, tepatnya di SDN Peusar 2 pada kelas VI A.
Sebelum saya melaksanakan kegiatan mengajar di kelas, saya telah menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pada pembelajaran 4, yang mana RPP tersebut saya gunakan sebagai panduan pada saat mengajar, namun setelah saya sampai di sekolah dan bertemu dengan wali kelas VI, beliau menyampaikan bahwa pembelajaran untuk hari itu masih di pembelajaran 3. Saya tetap melanjutkan untuk masuk kelas meskipun RPP yang saya buat tidak sesuai dengan pembelajaran pada hari itu. Jadi pada hari itu saya mengajar tanpa RPP hanya mengacu pada buku guru dan buku siswa yang telah tersedia. Saya merasa kebingungan untuk memulai materi pelajaran dan bingung akan dibuat seperti apa kegiatan belajarnya, selain itu saya merasa tidak percaya diri dalam menyampaikan materi pelajaran. Karena pada saat itu saya baru pertama kali melakukan praktik mengajar di Sekolah Dasar. Dari hal tersebut saya menyadari bahwa untuk mengajar guru perlu merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran seperti yang dikutip oleh Nana Sudjana bahwa ada tiga hal pokok yang harus diperhatikan guru dalam melaksanakan strategi mengajar. Pertama adalah tahap mengajar (merencanakan rencana belajar), kedua adalah menggunakan atau pendekatan mengajar (alat peraga) dan tahap ketiga prinsip mengajar (persiapan mental). Mempersiapkan diri sebelum mengajar menurut tiga aspek tersebut akan membuat pengajar siap serta penuh percaya diri untuk memasuki ruangan kelas, karena pengajar tersebut telah mengetahui cara yang akan digunakan untuk menjelaskan bahan pelajaran.
Pada saat proses belajar mengajar sedang berlangsung terdapat siswa yang ribut bahkan ada siswa yang tidak bisa diam di tempat duduknya. Siswa tersebut sering kali jalan-jalan disekitar kelas dengan alasan untuk meminjam pensil atau penghapus kepada teman yang lainnya dan sering mengganggu teman lainnya yang sedang belajar. Selain itu terdapat beberapa siswa yang sering keluar kelas dengan alasan ingin ke toilet, dan pada saat saya melakukan praktik mengajar terdapat dua orang siswa yang menangis dikarenakan siswa tersebut terjepit meja oleh temannya saat duduk secara berkelompok. Pada saat itu saya mencoba untuk membuat siswa tersebut tenang agar tidak menangis lagi.
Terdapat berbagai macam kejadian yang terjadi dikelas, dan hikmah yang dapat saya ambil berdasarkan kejadian-kejadian di kelas yaitu saya menyadari bahwa untuk menjadi seorang guru haruslah memiliki rasa kesabaran yang tinggi dalam menghadapi berbagai karakter yang dimiliki oleh siswa, guru tidak boleh kasar dalam menghadapi siswa, dan guru harus bersikap adil kepada semua siswa. Hal ini sama seperti yang dikatakan oleh M. Ngalim Purwanto, bahwa sikap yang harus dimiliki oleh seorang guru antara lain Guru harus bersikap adil, guru harus percaya dan suka kepada murid-muridnya, guru harus sabar dan rela berkorban, guru harus mempunyai pembawaan (gezag) terhadap anak didiknya, dan guru harus bersikap baik terhadap teman-temannya dan masayarakat.
Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pembelajaran pada orientasi pembelajaran akan sangat membantu keaktifan proses pembelajaran dan menyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Selain membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pembelajaran juga dapat membantu siswa mengingkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercahaya.
Apa yang dikemukakan oleh Hamalik memang benar bahwa dengan menggunakan media pembelajaran siswa menjadi lebih semangat dalam belajar. Hal ini sesuai dengan yang saya rasakan pada saat saya mengajar dan menjelaskan materi dengan mengunakan media berupa gambar, perhatian siswa menjadi lebih terfokus pada media dan lebih memperhatikan saya ketika menjelaskan materi dengan menggunakan media sehingga siswa dapat menerima materi pelajaran dengan baik dan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik. Namun, pada kenyataannya guru jarang sekali menggunakan media pembelajaran pada saat mengajar, hal ini dikarenakan untuk membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran diperlukan waktu dan biaya yang cukup banyak, sehingga tidak aneh jika dalam kegiatan belajar mengajar seorang guru tidak menggunakan media pembelajaran dikarenakan waktu dan biaya yang terbatas. Begitupun yang saya rasakan, untuk mengajar dengan menggunakan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran saya merasa lelah dalam membuat media. Selain membuat sebelum mengajar saya harus mempersiapkan materi ajar dan RPP yang sesuai dengan kondisi kelas, belum lagi jika kondisi kelas tidak sesuai dengan strategi yang telah saya tentukan di RPP yang telah saya buat, maka saya harus mempersiapkan strategi lain yang cocok untuk kondisi kelas dan keadaan siswa.
Jadi, profesi guru merupakan pekerjaan yang sulit. Sebelum memulai kegiatan mengajar guru harus membuat perencanaan yang sangat matang dan membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Belum lagi jika kondisi atau suasana belajar tidak sesuai dengan yang telah direncanakan guru harus mencari alternatif solusi lain atau kegiatan lain yang sesuai dengan kondisi dan suasana belajar agar tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai. Sedangkan dalam membuat media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran guru membutuhkan biaya yang cukup banyak agar media pembelajaran tersebut dapat menarik perhatian siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Selain itu guru harus mampu menguasai kelas dengan berbagai karakter yang dimiliki siswa, guru juga harus mampu menghidupkan suasana kelas agar siswa merasa nyaman dalam belajar, dan selain mengajarkan siswa mengenai berbagai ilmu pengetahuan seorang guru harus mampu mendidik dan melatih siswa, yang mana dalam mendidik guru harus meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai kehidupan, dan guru juga harus mampu melatih siswa dalam mengembangkan keterampilan-keterampilan yang dimiliki siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar