Jumat, 30 Desember 2016

Aliran Filsafat Kontemporer-Pragmatisme



Menurut Surajiyo (2012: 162) Pragmatisme berasal dari kata “pragma”  yang merupakan bahasa Yunani yang berarti tindakan atau perbuatan. Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat yang lahir di Amerika Serikat sekitar tahun 1900, yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran sesuatu dilihat dari apakah sesuatu itu memiliki kegunaan bagi kehidupan nyata.
Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yang benar ialah apa yang membuktikan dirinya benar dengan berpengang pada logika pengamatan. Aliran ini bersedia menerima segala sesuatu, asalkan membawa akibat yang praktis dan kebenaran tersebut bermanfaat, (Hadiwijono, 1990:130).
Sedangkan menurut Sumarna (2004: 85) teori pragmatisme dapat disebut sebagai teori kebenaran yang paling baru. Teori ini merupakan sumbangan paling nyata dari para filosof berkebangsaan Amerika terhadap komunitas filsafat dunia. Teori ini muncul dengan background telah berkembangnya kemajuan- kemajuan ilmu pengetahuan pada abad ke 19 terutama setelah teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Menurut kelompok ini, suatu pernyataan dianggap benar jika melalui pengukuran ada atau tidak adanya kebenaran itu terhadap kehidupan praktis. Artinya suatu pernyataan menjadi benar apabila mempunyai kegunaan praktis dalam kehidupan manusia.
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut sehingga dapat diketahui bahwa pragmatisme berpandangan bahwa suatu kebenaran adalah jika segala sesuatu memiliki fungsi dan manfaat bagi kehidupan. Contohnya menjadi seorang pendidik adalah kebenaran, jika memperoleh kenikmatan intelektual, mendapatkan gaji atau pun yang memiliki nilai kuantitatif atau kualitatif. Sebaliknya jika memberikan kemudharatan, maka tindakan tersebut bukan susatu kebenaran.
Aliran Pragmatisme mengajarkan bahwa yang benar ialah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis. Aliran ini menganggap benar apa yang akibat-akibatnya bermanfa’at secara praktis. Jadi patokan dari pragmatisme adalah bagaimana dapat bermanfaat dalam kehidupan praktis.  Dan pegangan pragmatisme adalah logika pengamatan. Kebenaran mistis pun dapat diterima asalkan bisa bermanfa’at secara praktis misalnya ada penyembuhan alternative yang menggunakan tenaga magis. Pengalaman pribadi yang benar adalah pengalaman yang bermanfaat secara praktis.
Tokoh-tokoh yang cukup aktif dalam pengembangan pragmatisme adalah: Charles Sanders Peirce, William James dan John Dewey. Pragmatisme mula-mula dikenalkan oleh Charles Sanders Peirce (1839-1914). Filosof Amerika yang pertama kali menggunakan pragmatisme sebagai metode filsafat, tetapi pengertian pragmatisme telah terdapat juga pada Socrates, Aristoteles, Barkeley, dan Human.
1.    William James (1842-1910 M), mengemukakan, bahwa tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri, lepas dari akal yang mengenal. Sebab pengalaman kia berjalan terus, dan segala yang kita anggap benar dalam perkembangan pengalaman itu senantiasa berubah, karena di dalam prakteknya apa yang benar dapat dikoreksi oleh pengalaman berikutnya. Menurutnya, pengertian atau putusan itu benar, jika pada praktek dapat dipergunakan. Putusan yang tak dapat dipergunakan itu keliru.
2.    John Dewey (1859-1952 M), menyatakan bahwa, manusia itu bergerak dalam kesunguhan yang selalu berubah. Jika Ia sedang menghadapi kesulitan, maka mulailah ia berpikir untuk mengatasi kesulitan itu. Jadi, berpikir tidaklah lain daripada alat untuk bertindak. Pengertian itu lahir dari pengalaman. Pandangannya mengenai filsafat sangat jelas bahwa filsafat memberi pengaruh global bagi tindakan dalam kehidupan secara riil. Filsafat harus bertitik tolak pada pada pengalaman, penyelidikan, dan mengolah pengalaman secara aktif dan kritis.

Sumber:
Surajiyo. 2012. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta : PT Bumi Aksara.
Hadiwijono, Harun. 1990. Sari Sejarah Filsafat Barat II. Yogyakarta : Kanisius.
Sumarna, Cecep. 2004. Filsafat Ilmu Dari Hakikat Menuju Nilai. Bandung : Pustaka Bani Quraisy.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar