Pandangan Aliran Perenialisme Dalam Pendidikan
Pendidikan menurut Aliran Perenialisme dipandang sebagai Education As Cultural Regression :
Pendidikan sebagai jalan kembali, atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam kebudayaan masa lampau yang
dianggap sebagai kebudayaan ideal. Tugas pendidikan adalah memberikan
pengetahuan tentang nilai-nilai kebenaran yang
pasti, absolut, dan abadi yang terdapat dalam kebudayaan masa lampau yang dipandang
sebagai kebudayaan ideal tersebut. Perenialisme percaya bahwa prinsip-prinsip
pendidikan juga bersifat universal dan abadi.
Robert M. Hutchins dalam Jalaluddin Abdullah (2007:116) mengemukakan
“Pendidikan mengimplikasikan pengajaran. Pengajaran mengimplikasikan
pengetahuan. Pengetahuan dalah kebenaran.
Kebenaran di mana pun dan kapan pun adalah sama. Karena itu kapan pun
dan di mana pun pendidikan adalah sama”. Selain itu pendidikan dipandang sebagai suatu persiapan untuk
hidup, bukan hidup itu sendiri.
Implikasi Perenialisme dalam Pendidikan
1. Pendidikan
Perenialisme memandang edukation as cultural regresion: pendidikan
sebagai jalan kembali,atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang
seperti dalam kebudayaan masa lampau yang dianggap sebagai kebudayaan yang
ideal.
2. Tujuan
pendidikan
Bagi perenialist bahwa nilai-nilai kebenaran bersifat universal dan
abadi, inilah yang harus menjadi tujuan pendidikan yang sejati. Sebab itu,
tujuan pendidikannya adalah membantu peserta didik menyingkapkan dan
menginternalisasikan nila-nilai kebenaran yang abadi agar mencapai kebijakan
dan kebaikan dalam hidup.
3. Sekolah
Sekolah merupakan lembaga tempat latihan elite itelektual yang
mengetahui kebenaran dan suatu waktu akan meneruskannya kepada generasi pelajar
yang baru. Sekolah adalah lembaga yang berperan mempersiapkan peserta didik
atau orang muda untuk terjun kedalam kehidupan. Sekolah bago perenialist
merupakan peraturan-peraturan yangartificial dimana peserta didik
berkenalan dengan hasil yang paling baik dari warisan sosial budaya.
4. Kurikulum
Kurikulum pada aliran ini berpusat pada mata pelajaran, dan
cenderung menitikberatkan pada: sastra, matematika, bahasa, dan humaniora,
termasuk sejarah. Kurikulum adalah pendidikan liberal.
5. Metode
Metode pendidikan atau metode belajar utama yang digunakan oleh
perenialist adalah membaca dan diskusi, yaitu membaca dan mendikusikan
karya-karya besar yang tertuang dalam the great books dalam
rangka mendisiplinkan pikiran.
6. Peranan guru
dan peserta didik
Peran guru bukan sebagai perantara antara dunia dengan jiwa anak,
melainkan guru juga sebagai “mirid” yang mengalami proses belajar serta
mengajar. Guru mengembangkan potensi-potensi self-discovery, dan
ia melakukan moral authority (otoritas moral) atas
murid-muridnya karena ia seorang propesional yang qualifietdan
superior dibandingkan muridnya. Guru harus mempunyai aktualitas yang lebih, dan perfect
knowladge.
Sumber:
Jalaluddin, Abdullah Idi.(2007). Filsafat Pendidikan, Manusia, Filsafat dan pendidikan. Yogyakarta:Media
Ar-Ruzz.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar