Senin, 26 Desember 2016

Teori Kebenaran Filsafat dalam Perspektif Filsafat Ilmu - Teori Kebenaran Performatik



Teori Kebenaran Performatik
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang otoritas tertentu. Pemegang otoritas yang menjadi rujukan bisa pemerintah, pemimpin agama, pemimpin adat, pemimpin masyarakat, dan sebagainya. Kebenaran performatif dapat membawa kepada kehidupan sosial yang rukun, kehidupan beragama yang tertib, adat yang stabil dan sebagainya. Namun, dismping itu juga masyarakat yang mengikuti kebenaran performatif tidak terbiasa berpikir kritis dan rasional. Mereka kurang inisiatif dan inovatif, karena terbiasa mengikuti kebenaran dari pemegang otoritas.
Contohnya; mengenai penetapan 1 Syawal. Sebagian umat muslim di Indonesia mengikuti fatwa atau keputusan MUI atau pemerintah, sedangkan sebagian yang lain mengikuti fatwa ulama tertentu atau organisasi tertentu.

Sumber:
Ahmad, Beni Saebani. “FILSAFAT ILMU: Kontemplasi Filosofis tentang Seluk-beluk Sumber dan Tujuan Ilmu Pengetahuan”. Bandung: Pustaka Setia, 2009
Kattsoff, Louis O. “Pengantar Filsafat”. Yogyakarta: Tiara Wacana. 2004
Adib, Muhammad. “FILSAFAT ILMU: Ontologi, Epistimologi, Aksiologi, dan Logika Ilmu Pengetahuan”. Yogyakarta: Puataka Pelajar. 2010
Suriasumantri, Jujun S. “FILSAFAT ILMU: Sebuah Pengantar Populer”. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2007

Tidak ada komentar:

Posting Komentar