Senin, 19 Desember 2016

Tiga Pilar Filsafat Komunikasi



Dalam ilmu filsafat, dikenal ada tiga aspek yang menjadi penyangga filsafat, yakni ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Secara singkat ontologi dapat diartikan sebagai hakikat yang membahas apa pengetahuan itu sendiri, epistemologi diartikan sebagai teori atau metoda yang mengkaji mengenai bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan tersebut, sedangkan aksiologi dapat diartikan sebagai kajian mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu pengetahuan. Ketiga aspek tersebut dikenal pula sebagai tiga pilar filsafat.
Karena komunikasi merupakan suatu ilmu, maka komunikasi termasuk dalam keluarga filsafat. Dalam komunikasi, ada tiga aspek yang harus dipahami, ketiga aspek tersebut merupakan serapan dari tiga pilar filsafat yang dikembangkan sesuai dengan konteks. Ketiga pilar tersebut adalah sebagai berikut :
1. Ontologi
Ontologi merupakan teori hakikat, membicarakan apa pengetahuan itu sendiri. Ontologi dapat diartikan sebagai cabang filsafat mengenai sifat (wujud) atau lebih sempit lagi sifat fenomena yang ingin diketahui. Dalam ilmu pengetahuan sosial ontologi terutama berkaitan dengan sifat interaksi sosial. Menurut  Litle John, ontologi adalah mengerjakan terjadinya pengetahuan dari sebuah gagasa tentang realitas. Bagi ilmu sosial, ontologi memiliki keluasan eksistensi kemanusiaan.
Dalam komunikasi, ontologi berperan mengkaji hakikat komunikasi, yakni mengkaji apa yang dimaksud dengan komunikasi.
Contoh relevan aspek ontologis Ilmu Komunikasi adalah sejarah ilmu Komunikasi, Founding Father, Teori Komunikasi, Tradisi Ilmu Komunikasi, Komunikasi Manusia, dll.
2. Epistemologis
Epistemologi merupakan teori atau metoda yang mengkaji bagaimana cara memperoleh ilmu pengetahuan. Epistemologi dapat diartikan sebagai cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode, dan batasan pengetahuan manusia yang bersangkutan dengan kriteria bagi penilaian terhadap kebenaran dan kepalsuan. Epistemologi pada dasarnya adalah cara bagaimana pengetahuan disusun dari bahan yang diperoleh  dalam prosesnya menggunakan metode ilmiah. Metode adalah tata cara dari suatu kegiatan berdasarkan perencanaan yang matang dan mapan, sistematis dan logis.
Persoalan utama epsitemologis Ilmu Komunikasi adalah mengenai persoalan apa yang dapat ita ketahui dan bagaimana cara mengetahuinya, “what can we know, and how do we know it?” (Lacey: 1976). Menurut Lacey, hal-hal yang terkait meliputi “belief, understanding, reson, judgement, sensation, imagination, supposing, guesting, learning, and forgetting”.
Dalam kajian komunikasi, epistemologi berperan menjelaskan metode atau teori komunikasi. epistemologi mengkaji proses komunikasi, atau bagaimana komunikasi itu dilakukan.
Contoh konkret epistemologis dalam Ilmu Komunikasi dapat dilihat dari proses perkembangan kajian keilmuan Komunikasi di Amerika (Lihat History of Communication, Griffin: 2002). Kajian Komunikasi yang dipelajari untuk kepentingan manusia pada masa peperangan semakin meneguhkan Komunikasi menjadi sebuah ilmu.
3. Aksiologis
Aksiologi mempelajari tentang manfaat apa yang diperoleh dari ilmu pengetahuan, menyelidiki hakikat nilai, baik itu berisi nilai etika ataupun estetika. Aksiologi adalah menilai mengenai baik buruknya sesuatu yang dilihat dari etika dan estetikanya.
Aksiologi. Pertanyaan yang menyangkut wilayah ini antara lain: Untuk apa ilmu komunikasi itu digunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan pengetahuan dan ilmu tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimanakah kaitan ilmu komunikasi berdasarkan pilihan-pilihan moral? Bagaimana kaitan antara operasionalisasi metode ilmiah dalam upaya melahirkan dan menemukan teori-teori dan aplikasi ilmu komunikasi dengan norma-norma moral dan profesional?
Dalam hubungannya dengan komunikasi, aksiologi berperan mengkaji tujuan diadakannya komunikasi, manfaat komunikasi, atau substansi dari dilakukannya komunikasi.

Jadi, tiga pilar tersebut mengkaji tentang apa itu komunikasi, bagaimana komunikasi itu dilakukan, dan manfaat apa yang dapat diperoleh dari komunikasi. Dengan adanya kajian dari ketiga pilar di atas, jika diaplikasikan dalam proses komunikasi, maka komunikasi akan berjalan efektif dan sistematis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar