Rabu, 21 Desember 2016

Teori Pengetahuan Menurut Immanuel Kant



1.    Teori a priori dan a posteriori
     Pengetahuan a priori adalah pengetahuan yang bersumber tidak dari pengalaman langsung, melainkan dari ‘aturan umum’ yang ‘dipinjam’ dari pengalaman. Menurut Kant, kriteria pengetahuan a priori ada dua:
a.    Idea of necessity (keharusan), misalnya setiap peristiwa tentu ada penyebabnya.
b.    ٍStrict-absolute (benar-benar absolut), misalnya semua benda memiliki berat. Menurut Kant, ada jenis pengetahuan yang bersumber dari dunia empirik yang bisa mencapai tingkat absolut karena kebenarannya mencapai tingkat kepastian.
     Sedangkan pengetahuan a posteriori atau pengetahuan empirik adalah pengetahuan yang bersumber dari pengalaman.
2.    Analitik dan Sintetik
Pengetahuan diformulasikan dalam bentuk putusan (judgement), ada dua bentuk:
a.    Putusan analitik adalah putusan dimana predikatnya ada di dalam subyek, misalnya semua lingkaran adalah bulat.
b.    Putusan sintetik adalah putusan dimana predikatnya di luar subyek, yaitu sesuatu yang berbeda dari subyek dan memberikan tambahan terhadap subyek, misalnya semua benda memiliki berat.
3.    Obyek pengetahuan
Menurut Kant, obyek pengetahuan ada dua, yaitu:
a.    Nomena, adalah eksistensi yang dinalar akal (intelligible existence), yaitu sesuatu yang ada di dalam diri mereka sendiri dan difikirkan oleh akal. Masalah-masalah rasional itu adalah Tuhan, kebebasan dan keabadian jiwa.
b.    Fenomena, adalah eksistensi indrawi dan menjadi obyek pengalaman dan obyek intuisi indrawi (sensuous existence), bukan sesuatu yang ada di dalam dirinya sendiri. Fenomena itu berupa materi dan ada dalam realitas indrawi. Fenomena adalah obyek dari pengalaman yang bersifat mungkin.
4.    Sumber pengetahuan
a.    Indera (sense), inilah yang menyerahkan obyek kepada kita. Tanpa kemampuan indrawi tidak akan ada obyek yang diberikat kepada kita.
b.    Pemahaman (understanding), inilah yang memberi kita pemikiran. Tanpa pemahaman tidak akan ada obyek yang dipikirkan.

Sumber: Afandi, Abdullah Khozin. Perkembangan Epistemologi dari Periode Klasik Sampai Modern. Surabaya: IAIN Sunan Ampel, 2008.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar