Rabu, 21 Desember 2016

Teori-Teori Tentang Hakikat Perkembangan Peserta Didik



1.    Teori Psikodinamika
Teori psikodinamika adalah teori psikologi yang berupa menjelaskan hakikat dan perkembangan tingkah laku (kepribadian) manusia. Teori ini dipelopori oleh Sigmund Freud (1856-1939). Menurut teori ini tingkah laku manusia merupakan hasil tenaga yang beroperasi di dalam pikiran, yang sering tanpa disadari oleh individu.
Menurut Freud, sedikit ide-ide, harapan-harapan, dan implus-implus yang ada dalam diri individu dan yang menentukan tingkah laku mereka. Berdasarkan ide-ide pokok tentang tingkah laku manusia tersebut, Freud membedakan kepribadian manusia atas tiga unit mental atau struktur psikis, yaitu: Id, Ego, dan Superego.
2.    Teori Behavioristik
Behavioristik adalah sebuah aliran dalam pembahasan tingkah laku manusia yang dikembangkan oleh John B. Watson (1878-1958). Watson dan teoristik behavioristik lainnya,  seperti Skinner (1904-1990), meyakini bahwa tingkah laku manusia merupakan hasil dari pembawaan genetis dan pengaruh lingkungan atau situasional.
Menurut teoritikus behavioristik, manusia sepenuhnya adalah manusia yang reaktif, yang tingkah lakunya dikontrol oleh factor-faktor dari luar.
3.    Teori Humanistik
Para teoritikus humanistic, seperti Carl Rogers (1902-1987) dan Abraham Maslow (1908-1970) meyakini bahwa tingkah laku manusia tidak dapat dijelaskan sebagai hasil dari konflik-konflik yang tidak disadari maupun sebagai hasil pengondisian (conditioning) yang sederhana.
Menurut Rogers, prasyarat dari terpenting bagi aktualisasi diri adalah konsep diri yang luas dan fleksibel. Rogers meyakini bahwa orang tua mempunyai peran yang besar dalam membantu anak-anak mereka mengembangkan self-esteem dan menempatkan mereka pada jalur self-actualization dengan menunjukkan unconditional positive regard- memuji mereka berdasarkan nilai dari dalam diri mereka. Dengan pemberian penghargaan dan penilaian yang bersifat positif, anak dapat mengembangkan self-actualization dan self-concept yang bersifat positif.
4.    Teori Psikologi Transpersonal
Psikologi Transpersonal merupakan pengembangan psikologi humanistic. Aliran psikologi ini disebut aliran keempat psikologi.
5.    Teori Nativisme (Teori yang Berorientasi pada Biologi)
Aliran nativisme berpandangan segala sesuatunya ditentukan oleh factor-faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu itu semata-mata dimungkinkan dan ditentukan oleh dasar turunan, misalnya; kalau ayahnya pintar, maka kemungkinan besar anaknya juga pintar.
Tokoh utama pelopor aliran nativisme adalah Arthur Scopenhaur dari Jerman (1788-1860). Tokoh lain seperti J.J. Rousseau, seorang ahli filsafat dan pendidikan dari Prancis. Kedua tokoh ini berpendapat betapa pentingnya init privasi atau jati diri manusia.
6.    Teori Empirisme (Teori Lingkungan)
Aliran empirisme bertentangan dengan paham aliran nativisme. Empirisme (empiri = pengalaman), tidak mengakui adanya pembawaan atau potensinya di bawah lahir manusia. Aliran ini berpandangan bahwa hasil belajar peserta didik besar pengaruhnya pada factor lingkungan.
Tokoh perintis aliran empirisme adalah seorang filosof Inggris bernama John Locke (1704-1932) yang mengembangkan teori “tabula rasa” yakni anak lahir di dunia bagaikan kertas putih yang bersih. Aliran empirisme ini, seorang pendidik memegang peranan penting terhadap keberhasilan belajar peserta didiknya.
7.    Teori Konvergensi
Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu itu baik dasar (bakat, keturunan) maupun lingkungan, kedua-duanya memainkan peranan penting. Tetapi bakat saja tanpa pengaruh lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan tersebut tidak cukup.
Perintis aliran konvergensi adalah Willian Stern (1871-1939), seorang ahli pendidikan bangsa Jerman yang berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia disertai pembawaan baik maupun pembawaan buruk. Bakat yang dibawa anak sejak kelahirannya tidak berkembang dengan baik tanpa adanya dukungan lingkungan yang sesuai untuk perkembangan bakat itu.

Sumber: Hosnan, M. 2016. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Kiat Sukses Pendidikan Anak dalam Era Modern. Bogor: Ghalia Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar