Jumat, 30 Desember 2016

Filosofi Padi



‘’Semakin Tua akan Semakin Merunduk” itulah ungkapan filosofis yang akan kita bahas disini. Karena padi yang telah berisi beras yang semakin lama semakin berat, menjadikan fenomena ini menarik untuk sejenak dicermati.
Patut kita contoh, bahwa tumbuhan padi dengan proses penanaman yang cukup rumit dan perlu ekstra kesabaran untuk merawatnya yang pada akhirnya tumbuh berisi bulir padi tersebut semakin dia merunduk. Jadi makna filosopi dari padi-padian yang berbunyi "bagaikan padi yang semakin berisi,semakin merunduk" itu menyatakan bahwa kita sebagai manusia hidup tidak layak bersikap sombong/angkuh dari segala apa yang kita miliki di dunia ini dan dari usia yang semakin tua. Karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu memandang baik setiap orang apabila memiliki kemampuan/pengetahuan yang lebih tinggi dan semakin tua usianya. Dan lambat laun kita pasti akan kembali kepada sang pencipta.
Padi mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena ia merupakan bahan makanan pokok bagi kebanyakan bangsa di dunia. Biji-biji padi dapat ditumbuk atau digiling menjadi beras. Selanjutnya dapat dimasak mnjd nasi, dll.
Karakteristik Padi :
1.    Hidupnya Flekisbel
Ada jenis tumbuhan yang bisa hidup di darat, misalnya jagung,kacang, kedelai, semangka, dll. Jika hujan lebat dan kebanjiran maka tumbuhan tersebut lekas mati. Ada juga jenis tumbuhan yang hanya bisa hidup d air, seperti bunga teratai, enceng gondok, ganggeng, dsb. Begitu airnya habis maka aneka tumbuhan itu akan segera layu dan mati. Tapi padi memiliki karakter yang beda, ia bisa hidup di darat sekaligus di air. Sehingga tidak dapat merepotkan apalagi merugikan petani yang telah susah payah menanamnya.
Jika manusia pandai beradaptasi serta fleksibel dalam mensikapi kehidupan ini, maka ia tidak akan merepotkan orang lain. Ia bahkan dihormati dan dicintai, sehingga hidupnya selalu senang seperti halnya kehidupan padi.
2.    Hidupnya Kompak
Setelah bibit padi ditanam dan dirawat oleh petani, ia segera tumbuh dan berkembang biak menjadi 7 hingga 10 anak mengtari indukna. Setelah sama-sama tumbuh hingga 3bln, induk dan anak padi secara kompak menampakkan hasil. Jika yang 1 menguning, maka dengan serentak pula padi lainnya ikut menguning, yang ada dalam 1 petak sawah. 
Kekompakan sangat diperlukan dalam hidup berkeluarga maupun bermasyarakat. Sebab tanpa kekompakan,suatu organisasi tidak akan dapat kokoh, kehilangan power dan energi serta mudah dikalahkan oleh kekuatan lain. Sehingga tidak dapat bertahan lama.
3.    Tidak Sombong
Ada pesan yang sering kita dengar "bersikaplah seperti padi, makin berisi semakin merunduk". Memang saat bunga padi belum berisi, posisinya tegak ke atas, namun setelah berisi, berbuah menjadi tunduk ke bawah, yang dalam bahasa agama disebut tawadu.
Jika manusia ingin mengambil pelajaran dari kehidupan padi, maka hidupnya tidak akan sombong. Tidak merasa dirina lebih kaya, lebih pandai dan lebih segalanya. Sehingga hidupna disukai oleh masyarakat sekitarna.
4.    Memberi Manfaat dalam Waktu Singkat
Padi merupakan bahan makanan pokok yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia. Oleh sebab itu banyak orang yang membutuhkannya. Saking banyaknya, sehingga acap kali bulog kehabisan stock, dan pemerintah harus mengimporna dari luar negeri.
Jika seseorang ingin memanen buah kelapa, ia perlu menunggu selama 5-8 tahunan, tetapi untuk memanen padi, hanya dibutuhkan waktu sekitar 3 bulanan. Itulah sebabnya maka padi adalah makhluk Allah yang hidupnya bisa memberi manfaat dalam waktu singkat.

Diatas adalah sedikit penjabaran mengenai filosofi ilmu padi, kita dapat ambil pelajaran didalamnya bahwa hidup seseorang itu tidak selamanya akan berada di atas atau puncak kejayaannya tetapi adakalanya kita berada di titik yang paling rendah. maka dari itu ketika kita berada di atas senantiasa lah untuk tetap merunduk dalam arti rendah hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar