‘’Semakin
Tua akan Semakin Merunduk” itulah ungkapan filosofis yang akan kita bahas
disini. Karena padi yang telah berisi beras yang semakin lama semakin berat, menjadikan
fenomena ini menarik untuk sejenak dicermati.
Patut
kita contoh, bahwa tumbuhan padi dengan proses penanaman yang cukup rumit dan
perlu ekstra kesabaran untuk merawatnya yang pada akhirnya tumbuh berisi bulir
padi tersebut semakin dia merunduk. Jadi makna filosopi dari padi-padian yang
berbunyi "bagaikan padi yang semakin berisi,semakin merunduk"
itu menyatakan bahwa kita sebagai manusia hidup tidak layak bersikap sombong/angkuh
dari segala apa yang kita miliki di dunia ini dan dari usia yang semakin tua.
Karena manusia adalah makhluk sosial yang selalu memandang baik setiap orang
apabila memiliki kemampuan/pengetahuan yang lebih tinggi dan semakin tua
usianya. Dan lambat laun kita pasti akan kembali kepada sang pencipta.
Padi
mempunyai peran yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena ia
merupakan bahan makanan pokok bagi kebanyakan bangsa di dunia. Biji-biji padi
dapat ditumbuk atau digiling menjadi beras. Selanjutnya dapat dimasak mnjd
nasi, dll.
Karakteristik Padi :
1. Hidupnya Flekisbel
Ada jenis
tumbuhan yang bisa hidup di darat, misalnya jagung,kacang, kedelai, semangka,
dll. Jika hujan lebat dan kebanjiran maka tumbuhan tersebut lekas mati. Ada
juga jenis tumbuhan yang hanya bisa hidup d air, seperti bunga teratai, enceng
gondok, ganggeng, dsb. Begitu airnya habis maka aneka tumbuhan itu akan segera
layu dan mati. Tapi padi memiliki karakter yang beda, ia bisa hidup di darat
sekaligus di air. Sehingga tidak dapat merepotkan apalagi merugikan petani yang
telah susah payah menanamnya.
Jika manusia
pandai beradaptasi serta fleksibel dalam mensikapi kehidupan ini, maka ia tidak
akan merepotkan orang lain. Ia bahkan dihormati dan dicintai, sehingga hidupnya
selalu senang seperti halnya kehidupan padi.
2. Hidupnya Kompak
Setelah
bibit padi ditanam dan dirawat oleh petani, ia segera tumbuh dan berkembang
biak menjadi 7 hingga 10 anak mengtari indukna. Setelah sama-sama tumbuh hingga
3bln, induk dan anak padi secara kompak menampakkan hasil. Jika yang 1
menguning, maka dengan serentak pula padi lainnya ikut menguning, yang ada
dalam 1 petak sawah.
Kekompakan
sangat diperlukan dalam hidup berkeluarga maupun bermasyarakat. Sebab tanpa
kekompakan,suatu organisasi tidak akan dapat kokoh, kehilangan power dan energi
serta mudah dikalahkan oleh kekuatan lain. Sehingga tidak dapat bertahan lama.
3. Tidak Sombong
Ada pesan
yang sering kita dengar "bersikaplah seperti padi, makin berisi semakin
merunduk". Memang saat bunga padi belum berisi, posisinya tegak ke atas,
namun setelah berisi, berbuah menjadi tunduk ke bawah, yang dalam bahasa agama
disebut tawadu.
Jika manusia
ingin mengambil pelajaran dari kehidupan padi, maka hidupnya tidak akan
sombong. Tidak merasa dirina lebih kaya, lebih pandai dan lebih segalanya. Sehingga
hidupna disukai oleh masyarakat sekitarna.
4. Memberi Manfaat dalam Waktu Singkat
Padi
merupakan bahan makanan pokok yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia.
Oleh sebab itu banyak orang yang membutuhkannya. Saking banyaknya, sehingga
acap kali bulog kehabisan stock, dan pemerintah harus mengimporna dari luar negeri.
Jika
seseorang ingin memanen buah kelapa, ia perlu menunggu selama 5-8 tahunan,
tetapi untuk memanen padi, hanya dibutuhkan waktu sekitar 3 bulanan. Itulah
sebabnya maka padi adalah makhluk Allah yang hidupnya bisa memberi manfaat
dalam waktu singkat.
Diatas
adalah sedikit penjabaran mengenai filosofi ilmu padi, kita dapat ambil
pelajaran didalamnya bahwa hidup seseorang itu tidak selamanya akan berada di
atas atau puncak kejayaannya tetapi adakalanya kita berada di titik yang paling
rendah. maka dari itu ketika kita berada di atas senantiasa lah untuk tetap
merunduk dalam arti rendah hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar