Menurut Hosnan (2014: 95) mengajar dapat
diartikan sebagai interaksi antara siswa dengan guru. Mengajar dapat diartikan
sebagai suatu kegiatan atau suatu aktivitas dalam rangka menciptakan suatu
situasi dan kondisi belajar siswa yang kondusif. Menurut Howard, Alvin W.
(dalam Slameto, 2003: 32), mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba
menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill,
attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan),
dan knowledge. Guru aktif pada perannya sebagai pengajar, pendidik,
pelati, dan pembimbing. Dari pengertian tentang mengajar tersebut, terdapat
kata kunci, yaitu aktivitas dan penyampaian.
Inti dari mengajar adalah suatu proses
menambahkan pengetahuan atau pengaruh kepada seseorang dengan tidak mengurangi
pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakikat
mengajar adalah proses transfer pengetahuan dan pengalaman dari pendidik kepada
peserta didik, dalam mencapai tingkat keberhasilannya guru perlu merancang atau
mendesain perencanaan kegiatan belajar mengajar yang baik untuk mencapai tujuan
yang diharapkan.
a. Syarat perencanan pembelajaran yang baik
Menurut Hosnan (2014: 96) Perencanaan dan persiapan
mengajar merupakan faktor penting dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar
oleh guru kepada anak didiknya. Agar proses pembelajaran terhadap anak didik
dapat berlangsung dengan baik, amat tergantung pada perencanaan dan persiapan
mengajar yang dilakukan oleh guru yang harus baik pula, cermat, dan sistematis.
Perencanaan dan persiapan berfungsi sebagai pemberi arah pelaksanan
pembelajaran, sehingga tidak berlebihan apabila dibutuhkan gagasan dan perilaku
guru yang kreatif dalam menysun perencanaan dan persiapan mengajar ini tidak
hanya merancang bahan ajar/materi pelajaran serta waktu pelaksaan, tetapi juga
seperti rencana penggunaan metode, media belajar, pengembangan gaya bahasa,
pemanfaatan ruang, sapai dengan pengembangan alat evaluasi yang akan digunakan.
Berikut langkah-langkah mengembangkan
gagasan dan perilaku kreatif serta acuan bagi guru berkaitan dengan menyusun
rencana dan persiapan mengajar dengan baik:
1) Menentukan bahan ajar.
2) Menentukan tujuan pembelajaran dari
masing-masing bahan ajar.
3) Memilah bahan ajar pelajaran yang dinila
sulit dan mudah diterima oleh peserta didik.
4) Menyimak waktu pembelajaran yang tersedia
dan tentukan pengalokasian untuk menyampaikan materi pelajaran.
5) Memperhatikan perbedaan karakteristik
kemampuan siswa.
6) Memberikan perhatian khusus.
7) Merancang Penggunaan gaya bahasa yang
kreatif, komunikatif, sederhana, dan mudah di cerna.
8) Merencanakan jenis/bentuk metode/teknik
pembelajaran yang ada serta kebutuhan pemanfaatannya.
9) Merencanakan kebutuhan pemanfaatan media
pembelajaran.
10) Merencanakan bentuk-bentuk pemberian tugas.
11) Merencanakan penggunaan jenis/bentuk alat
evaluasi, waktu, dan tindakan lain yang di perlukan.
12) Menyusun rencana dan persiapan pembelajaran
serta waktu pelaksanaan pembelajaran.
13) Tentukan bahan ajar/materi pelajaran.
14) Kembangkan alat evaluasi yang actual.
15) Tentukan tujuan pembelajaran.
16) Lebihkan alokasi waktu untuk materi yang di
nilai sulit.
17) Kembangkan gaya bahasa yang menarik,
komunikatif, akrab, dan supel.
18) Rencanakan penggunaakan metode
pembelajaran.
19) Rencanakan penggunaan media pembelajaran.
20) Kaji dan rencanakan gaya bahasa
penyampaian.
21) Kaji dan rencanakan pemanfaatan ruang.
22) Kaji dan rencanakan bentuk tugas yang akan
di berikan.
23) Kaji dan rencanakan pengembangan komunitas
kelas.
Pembelajaran dikatakan berjalan baik dan
efektif jika proses pembelajarannya berkualitas dan hasil pembelajarannya telah
mencapai tujuan yang di harapkan, senada dengan Good and Brophy (2003);
Petty (2006); Stronge (2007).
Pencapaian pembelajaran dapat berhasil
efektif manakala dapat memenuhi 10 (sepuluh) ciri atau karakteristik
pembelajaran efektif sebagai berikut.
1) Pemaparan materi dan pengarahan dari guru
di sampaikan secara jelas.
2) Mengguanakan kegiatan belajar mengajar yang
bervariasi.
3) Tugas berorientasi pada iklim kelas yang
kondusif.
4) Memperhatikan kecepatan belajar individu.
5) Meningkatkan partisipasi siswa dan mengusahakan
agar seluruh siswa terlibat dalam pembelajaran.
6) Memantau kemajuan dan terpenuhinya
kebutuhan siswa dalam belajar.
7) Menyampaikan pelajaran dengan struktur dan
pengorganisasian yang jelas.
8) Menjamin ketercapaian tujuan pendidikan.
9) Memberi umpan balik yang positif dan
konstruktif.
10) Menggunakan teknik bertanya yang baik.
Pembelajaran yang efektif dapat tercapai jika guru banyak ide kreatif
dan inovatif dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif ( aman, nyaman,
dan menyenangkan).
Sumber:
Hosnan, M. 2014. Pendekatan
Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Kunci Sukses Implementasi
Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar