Senin, 26 Desember 2016

Merancang Kegiatan Belajar Mengajar



Menurut Hosnan (2014: 95) mengajar dapat diartikan sebagai interaksi antara siswa dengan guru. Mengajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau suatu aktivitas dalam rangka menciptakan suatu situasi dan kondisi belajar siswa yang kondusif. Menurut Howard, Alvin W. (dalam Slameto, 2003: 32), mengajar adalah suatu aktivitas untuk mencoba menolong, membimbing seseorang untuk mendapatkan, mengubah atau mengembangkan skill, attitude, ideals (cita-cita), appreciations (penghargaan), dan knowledge. Guru aktif pada perannya sebagai pengajar, pendidik, pelati, dan pembimbing. Dari pengertian tentang mengajar tersebut, terdapat kata kunci, yaitu aktivitas dan penyampaian.
Inti dari mengajar adalah suatu proses menambahkan pengetahuan atau pengaruh kepada seseorang dengan tidak mengurangi pengetahuan yang dimiliki. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hakikat mengajar adalah proses transfer pengetahuan dan pengalaman dari pendidik kepada peserta didik, dalam mencapai tingkat keberhasilannya guru perlu merancang atau mendesain perencanaan kegiatan belajar mengajar yang baik untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
a.    Syarat perencanan pembelajaran yang baik
Menurut Hosnan (2014: 96) Perencanaan dan persiapan mengajar merupakan faktor penting dalam pelaksanan kegiatan belajar mengajar oleh guru kepada anak didiknya. Agar proses pembelajaran terhadap anak didik dapat berlangsung dengan baik, amat tergantung pada perencanaan dan persiapan mengajar yang dilakukan oleh guru yang harus baik pula, cermat, dan sistematis. Perencanaan dan persiapan berfungsi sebagai pemberi arah pelaksanan pembelajaran, sehingga tidak berlebihan apabila dibutuhkan gagasan dan perilaku guru yang kreatif dalam menysun perencanaan dan persiapan mengajar ini tidak hanya merancang bahan ajar/materi pelajaran serta waktu pelaksaan, tetapi juga seperti rencana penggunaan metode, media belajar, pengembangan gaya bahasa, pemanfaatan ruang, sapai dengan pengembangan alat evaluasi yang akan digunakan.
Berikut langkah-langkah mengembangkan gagasan dan perilaku kreatif serta acuan bagi guru berkaitan dengan menyusun rencana dan persiapan mengajar dengan baik:

1)    Menentukan bahan ajar.
2)    Menentukan tujuan pembelajaran dari masing-masing bahan ajar.
3)    Memilah bahan ajar pelajaran yang dinila sulit dan mudah diterima oleh peserta didik.
4)    Menyimak waktu pembelajaran yang tersedia dan tentukan pengalokasian untuk menyampaikan materi pelajaran.
5)    Memperhatikan perbedaan karakteristik kemampuan siswa.
6)    Memberikan perhatian khusus.
7)    Merancang Penggunaan gaya bahasa yang kreatif, komunikatif, sederhana, dan mudah di cerna.
8)    Merencanakan jenis/bentuk metode/teknik pembelajaran yang ada serta kebutuhan pemanfaatannya.
9)    Merencanakan kebutuhan pemanfaatan media pembelajaran.
10)     Merencanakan bentuk-bentuk pemberian tugas.
11)    Merencanakan penggunaan jenis/bentuk alat evaluasi, waktu, dan tindakan lain yang di perlukan.
12)    Menyusun rencana dan persiapan pembelajaran serta waktu pelaksanaan pembelajaran.
13)    Tentukan bahan ajar/materi pelajaran.
14)    Kembangkan alat evaluasi yang actual.
15)    Tentukan tujuan pembelajaran.
16)    Lebihkan alokasi waktu untuk materi yang di nilai sulit.
17)    Kembangkan gaya bahasa yang menarik, komunikatif, akrab, dan supel.
18)    Rencanakan penggunaakan metode pembelajaran.
19)    Rencanakan penggunaan media pembelajaran.
20)    Kaji dan rencanakan gaya bahasa penyampaian.
21)    Kaji dan rencanakan pemanfaatan ruang.
22)    Kaji dan rencanakan bentuk tugas yang akan di berikan.
23)    Kaji dan rencanakan pengembangan komunitas kelas.
Pembelajaran dikatakan berjalan baik dan efektif jika proses pembelajarannya berkualitas dan hasil pembelajarannya telah mencapai tujuan yang di harapkan, senada dengan Good and Brophy (2003); Petty (2006); Stronge (2007).
Pencapaian pembelajaran dapat berhasil efektif manakala dapat memenuhi 10 (sepuluh) ciri atau karakteristik pembelajaran efektif sebagai berikut.
1)      Pemaparan materi dan pengarahan dari guru di sampaikan secara jelas.
2)      Mengguanakan kegiatan belajar mengajar yang bervariasi.
3)      Tugas berorientasi pada iklim kelas yang kondusif.
4)      Memperhatikan kecepatan belajar individu.
5)      Meningkatkan partisipasi siswa dan mengusahakan agar seluruh siswa terlibat dalam pembelajaran.
6)      Memantau kemajuan dan terpenuhinya kebutuhan siswa dalam belajar.
7)      Menyampaikan pelajaran dengan struktur dan pengorganisasian yang jelas.
8)      Menjamin ketercapaian tujuan pendidikan.
9)      Memberi umpan balik yang positif dan konstruktif.
10)  Menggunakan teknik bertanya yang baik.
Pembelajaran yang efektif dapat tercapai jika guru banyak ide kreatif dan inovatif dalam menciptakan suasana belajar yang kondusif ( aman, nyaman, dan menyenangkan).

Sumber:
Hosnan, M. 2014. Pendekatan Saintifik dan Kontekstual Dalam Pembelajaran Abad 21. Kunci Sukses Implementasi Kurikulum 2013. Bogor: Ghalia Indonesia.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar