Pengertian Filsafat secara umum adalah Ilmu pengetahuan yang ingin
mencapai hakikat kebenaran yang asli dengan ciri-ciri pemikirannya yang 1)
rasional, metodis, sistematis, koheren, integral, 2) tentang makro dan mikro
kosmos 3) baik yang bersifat inderawi maupun non inderawi. Hakikat kebenaran
yang dicari dari berfilsafat adalah kebenaran akan hakikat hidup dan kehidupan,
bukan hanya dalam teori tetapi juga praktek.
Sedangkan pengertian ilmu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, diartikan sebagai pengetahuan
tentang suatu bidang yang disusun secara sistematis menurut metode ilmiah
tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan kondisi tertentu dalam bidang
pengetahuan. Sedangkan dalam Wikipedia Indonesia, Pengertian Ilmu/ilmu
pengetahuan adalah seluruh usaha sadar untuk menemukan, menyelidiki dan
meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai bentuk kenyataan dalam alam
manusia.
Hubungan filsafat dengan ilmu
Pada hakikatnya filsafat dan ilmu saling terkait satu sama lain,
keduanya tumbuh dari sikap refleksi, ingin tahu, dan dilandasi kecintaan pada
kebenaran. Filsafat dengan metodenya mampu mempertanyakan keabsahan dan
kebenaran ilmu, sedangkan ilmu tidak mampu mempertanyakan asumsi, kebenaran,
metode, dan keabsahannya sendiri. Filsafat
adalah induk semua ilmu pengetahuan. Dia memberi sumbangan dan peran sebagai
induk yang melahirkan dan membantu mengembangkan ilmu pengetahuan hingga ilmu
pengetahuan itu itu dapat hidup dan berkembang.
Filsafat berusaha untuk mengatur hasil-hasil dari berbagai
ilmu-ilmu khusus ke dalam suatu pandangan hidup dan pandangan dunia yang terstu
padukan, komprehensip (tidak ada sesuatu bidang yang berada di luar bidang
filsafat) dan konsisten 9uraian kefilsafatan tidak menyusun pendapat-pendapat
yang saling berkontardiksi).
filsafat
membantu ilmu pengetahuan untuk bersikap rasional dalam mempertanggungjawabkan
ilmunya. Pertanggungjawaban secara rasional di sini berarti bahwa setiap
langkah langkah harus terbuka terhadap segala pertanyaan dan sangkalan
dan harus dipertahankan secara argumentatif, yaitu dengan argumen-argumen yang
obyektif (dapat dimengerti secara intersuyektif).
Ilmu merupakan masalah yang hidup bagi filsafat dan membekali
filsafat dengan bahan-bahan deskriptif dan faktual yang sangat perlu untuk
membangun filsafat. Filsafat dapat memperlancarr integrasi antara ilmu-ilmu
yang dibutuhkan. Filsafat adalah meta ilmu, refleksinya mendorong peninjauan
kembali ide-ide dan interpretasi baik dari ilmu maupun bidang-bidang lain.
Yang membedakan diantara keduanya adalah: filsafat mempelajari
seluruh realitas, sedangkan ilmu pengetahuan hanya mempelajari satu
realitas atau bidang tertentu. Interaksi antara ilmu dan filsafat mengandung
arti bahwa filsafat dewasa ini tidak dapat berkembang dengan baik jika terpisah
dari ilmu. Ilmu tidak dapat tumbuh dengan baik tanpa kritik dari filsafat.
Persamaan Filsafat Dan Ilmu
·
Keduanya mencari
rumusan yang sebaik-baiknya menyelidiki obyek selengkap-lengkapnya sampai
ke-akar-akarnya
·
Keduanya memberikan
pengertian mengenai hubungan atau koheren yang ada antara kejadian-kejadian
yang kita alami dan mencoba menunjukkan sebab-akibatnya
·
Keduanya hendak
memberikan sistesis, yaitu suatu pandangan yang bergandengan
·
Keduanya mempunyai
metode dan sistem
·
Keduanya hendak
memberikan penjelasan tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia
[obyektivitas], akan pengetahuan yang lebih mendasar.
Perbedaan Filsafat Dan Ilmu
· Obyek material [lapangan] filsafat itu bersifat universal [umum], yaitu
segala sesuatu yang ada [realita] sedangkan obyek material ilmu [pengetahuan
ilmiah] itu bersifat khusus dan empiris. Artinya, ilmu hanya terfokus pada
disiplin bidang masing-masing secra kaku dan terkotak-kotak, sedangkan kajian
filsafat tidak terkotak-kotak dalam disiplin tertentu
Obyek formal [sudut pandangan] filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita
Obyek formal [sudut pandangan] filsafat itu bersifat non fragmentaris, karena mencari pengertian dari segala sesuatu yang ada itu secara luas, mendalam dan mendasar. Sedangkan ilmu bersifat fragmentaris, spesifik, dan intensif. Di samping itu, obyek formal itu bersifatv teknik, yang berarti bahwa cara ide-ide manusia itu mengadakan penyatuan diri dengan realita
· Filsafat dilaksanakan dalam suasana pengetahuan yang menonjolkan daya
spekulasi, kritis, dan pengawasan, sedangkan ilmu haruslah diadakan riset lewat
pendekatan trial and error. Oleh karena itu, nilai ilmu terletak pada kegunaan
pragmatis, sedangkan kegunaan filsafat timbul dari nilainnya
· Filsafat memuat pertanyaan lebih jauh dan lebih mendalam berdasarkan
pada pengalaman realitas sehari-hari, sedangkan ilmu bersifat diskursif, yaitu
menguraikan secara logis, yang dimulai dari tidak tahu menjadi tahu
· Filsafat memberikan penjelasan yang terakhri, yang mutlak, dan mendalam
sampai mendasar [primary cause] sedangkan ilmu menunjukkan sebab-sebab yang
tidak begitu mendalam, yang lebih dekat, yang sekunder [secondary cause].
Sumber: Realitas dan Objektifitas, refleksi kritis atas cara kerja ilmiah
(Irmayanti M. Budianto)
FIL.B4.198 (http://hamidpakis.blogspot.co.id/2013/01/hubungan-filsafat-dan-ilmu.html)
http://penulisbima.blogspot.co.id/2015/09/hubungan-filsafat-dengan-ilmu.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar