Filsafat
telah melahirkan apresiasi dan respon yang besar dalam sejarah pemikiran
dan memunculkan pilar-pilar Filsafat Kontemporer. Pilar-pilar filsafat
kontemporer diantaranya:
1.
Etika
Di mana
merupakan hasil dari refleksi moralitas yang kemudian melahirkan aliran-aliran
filsafat yang dikembangkan oleh para filosof. Dalam memahami etika sebagai
suatu ajaran tentang seni hidup, atau menempatkan sebagai kebahagiaan ke pusat
etika (Aristoteles), dan kemudian pemikiran ini direligiuskan oleh Thomas
Aquinas. Dan Imanuel Kant menjadikan etika yang semula seni kehidupan menjadi
etika kewajiban, dan ini melahirkan konsep sentral etika modern, yaitu konsep
otonomi moral. Pemikiran ini lebih lanjut, kemudian dikembangkan oleh George Wilhelm
Friedrich Hegel dan dipadukan dengan teori dialektikanya.
2.
Fenomenologi
Dengan tokoh
sentralnya Edmund Hussel (1859-1938) fenomenologi merupakan salah satu dari
arus pemikiran yang paling berpengaruh pada Abad ke-20. Secara umum
fenomenologi lahir dari persoalan fenomena yang dibawa ke ruang publik
--pertama kali-- oleh Hegel dengan ruh absolutnya. Husserl lalu mendefinisikan
fenomenologi sebagai ilmu tentang penampakan (fenomena), dan bagi Husserl
berbicara tentang esensi di luar eksistensi adalah kerja sia-sia, dan hal
inilah yang membedakan fenomenologi Husserl dengan fenomenologinya Hegel dan
Kant. Para filosof yang terpengaruh oleh
fenomenologi adalah Derrida, Kierkegard, Cascirer.
3.
Eksisitensialisme
Eksistensialisme
tidak lagi membahas pertanyaan-pertanyaan esensi dan kodrat, akan tetapi lebih
menekankan masalah seputar eksistensi. Seorang filosof eksistensialis, semisal
Sartre, bekerja keras dalam permasalahan esensi dan eksistensi, yang kemudian
memunculkan sebuah tesis bahwa "eksistensi mendahului esensi". Dan
ini membalik tradisi pemikiran filsafat Barat sejak Plato, yang selalu
mengatakan bahwa esensi mendahului eksistensi.
4.
Filsafat budaya
Jika dilihat
dari sudut pandang filosofis akan melahirkan dimensi subyektif dan obyektif. Di
mana dimensi subyektif adalah daya yang menjadikan produk (alam) menjadi produk
yang lebih baik, sedangkan dimensi obyektif adalah hasil dari kegiatan daya
tadi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar