Telaah
dalam filsafat ilmu, membawa orang kepada kebenaran dibagi dalam tiga jenis.
Menurut A.M.W. Pranaka tiga jenis kebenaran itu adalah 1. Kebenaran
epistimologikal; 2. Kebenaran ontologikal; 3. Kebenaran semantikal.
1. Kebenaran
epistimologikal adalah pengertian kebenaran dalam hubungannya dengan
pengetahuan manusia.
2. Kebenaran
dalam arti ontoligikal adalah kebenaran sebagai sifat dasar yang melekat kepada
segala sesuatu yang ada ataupun diadakan. Sifat dasar ini ada dalam objek pengetahuan.
3. Kebenaran
semenatikal adalah kebenaran yang terdapat serta melekat di dalam tutur kata
dan bahasa. Kebenaran seantikal disebut juga kebenaran moral.
Surajiyo
lebih lanjut menguraikan bahwa apabila epistemological terletak didalam adanya
kemanunggalan yang sesuai, serasi,terpadu antara yang dinyatakan oleh proses
cognitif intelektual manusia dengan apa yang sesungguhnya ada didalam objek
(esse reale rei), apakah itu konkret atau abstrak, maka implikasinya adalah
bahwa didalam (esse reale rei) tersebut memang terkandung sifat
intelligibilitas (dapat diketahui kebenarannya). Hal adanya intelligibilitas
sebagai kodrat yang melekat didalam objek,didalam benda, barang, makhluk dan
sebagainya sebagai objek potensial maupun riil dari pengetahuan cognitive intelektual
manusia itulah yang disebut kebenaran yang ontological, ialah sifat benar yang
melekat dialam objek.
Sumber:
Surajiyo.
Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di
Indonesia. Jakarta: PT Bumi Aksara. 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar