Persoalan fisafat berbeda dari persoalan
non-filsafat dilihat dari materi dan ruang lingkupnya. Ciri – ciri persoalan
filsafat sebagai berikut :
1.
Bersifat sangat
umum
Artinya persoalan
kefilsafatan tidak bersangkutan dengan objek khusus tetapi berkaitan dengan
ide-ide besar. Dengan kata lain persolan filsafat tidak hanya fokus pada satu
masalah saja tetapi bersifat menyeluruh atau global.
2. Tidak menyangkut fakta
Artinya lebih bersifat
spekulatif. Persoalan-persoalan kefilsafatan merupakan
persoalan yang bersifat abstrak dan tidak dapat dilihat langsung dengan mata
sehingga pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan tidak merupakan pertanyaan
tentang hal-hal yang bersifat faktual.
Contohnya ilmuwan
memikirkan peristiwa alam yang berupa hujan, tetapi dalam filsafat akan
memikirkan kekuatan atau tenaga apa yang dapat menimbulkan hujan atau apakah
tenaga atau kekuatan itu berwujud materi atau bukan materi. Pemikiran inilah
yang bersifat spekulatif.
3. Bersangkutan dengan nilai-nilai
Pertanyaan-pertanyaan atau persoalan filsafat merupakan
pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keputusan-keputusan tentang
nilai-nilai. Dalam kaitan ini dapat kita rumuskan bahwa filsafat bukanlah
memikirkan tentang fakta-fakta, akan tetapi suatu aktivitas untuk mencapai
kebijaksanaan. Misalnya pertanyaan “Apakah Tuhan itu?”
Diantaranya nilai moral, estetis, agama, dan
sosial; sehingga tidak dapat langusng dijawab secara gamblang. Hali ini dapat
berfungsi untuk menilai sebuah tindakan, memberikan bimbingan, dan mengadakan
pilihan.
4. Bersifat kritis
Artinya filasafat
merupakan analisis secara kritis terhadap konsep-konsep dan arti-arti yang
biasanya diterima begitu saja oleh suatu ilmu tanpa pemeriksaan secara kritis.
Salah satu tugas filsafat adalah memeriksa dan menilai asumsi-asumsi tersebut. Dengan demikian untuk sebagian filsafat merupakan suatu kegiatan
terhadap konsep-konsep dan makna-makna yang dalam suatu segi tertentu biasa
diterima secara tanpa koreksi lebih lanjut.
5. Bersifat sinoptik
Artinya persoalan filsafat
mencakup struktur kenyataan secara keseluruhan. Dengan
pertanyaan seperti ini berarti filsafat memandang suatu masalah secara
integral. Permikiran kefilsafatan berusaha menyatupadukan dan menggeneralisasi
segi-segi dari benda-benda atau hal-hal tertentu.
6. Bersifat imflikatif
Artinya jika persoalan
kefilsafatan sudah di jawab maka akan memunculkan persoalan baru yang
saling berhubungan. Jawabannya mengandung akibat lebih jauh yang menyentuh
kepentingan-kepentingan manusia.
Sumber:
Sudarsono, Drs. 2008. Ilmu
Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar