Senin, 19 Desember 2016

Ciri-ciri Persoalan Filsafat



Persoalan fisafat berbeda dari persoalan non-filsafat dilihat dari materi dan ruang lingkupnya. Ciri – ciri persoalan filsafat sebagai berikut :
1.    Bersifat sangat umum
Artinya persoalan kefilsafatan tidak bersangkutan dengan objek khusus tetapi berkaitan dengan ide-ide besar. Dengan kata lain persolan filsafat tidak hanya fokus pada satu masalah saja tetapi bersifat menyeluruh atau global.
2.    Tidak menyangkut fakta
Artinya lebih bersifat spekulatif. Persoalan-persoalan kefilsafatan merupakan persoalan yang bersifat abstrak dan tidak dapat dilihat langsung dengan mata sehingga pertanyaan-pertanyaan kefilsafatan tidak merupakan pertanyaan tentang hal-hal yang bersifat faktual.
Contohnya ilmuwan memikirkan peristiwa alam yang berupa hujan, tetapi dalam filsafat akan memikirkan kekuatan atau tenaga apa yang dapat menimbulkan hujan atau apakah tenaga atau kekuatan itu berwujud materi atau bukan materi. Pemikiran inilah yang bersifat spekulatif.
3.    Bersangkutan dengan nilai-nilai
Pertanyaan-pertanyaan atau persoalan filsafat merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan keputusan-keputusan tentang nilai-nilai. Dalam kaitan ini dapat kita rumuskan bahwa filsafat bukanlah memikirkan tentang fakta-fakta, akan tetapi suatu aktivitas untuk mencapai kebijaksanaan. Misalnya pertanyaan “Apakah Tuhan itu?”
Diantaranya nilai moral, estetis, agama, dan sosial; sehingga tidak dapat langusng dijawab secara gamblang. Hali ini dapat berfungsi untuk menilai sebuah tindakan, memberikan bimbingan, dan mengadakan pilihan.
4.    Bersifat kritis
Artinya filasafat merupakan analisis secara kritis terhadap konsep-konsep dan arti-arti yang biasanya diterima begitu saja oleh suatu ilmu tanpa pemeriksaan secara kritis. Salah satu tugas filsafat adalah memeriksa dan menilai asumsi-asumsi tersebut. Dengan demikian untuk sebagian filsafat merupakan suatu kegiatan terhadap konsep-konsep dan makna-makna yang dalam suatu segi tertentu biasa diterima secara tanpa koreksi lebih lanjut.
5.    Bersifat sinoptik
Artinya persoalan filsafat mencakup struktur kenyataan secara keseluruhan. Dengan pertanyaan seperti ini berarti filsafat memandang suatu masalah secara integral. Permikiran kefilsafatan berusaha menyatupadukan dan menggeneralisasi segi-segi dari benda-benda atau hal-hal tertentu.
6.    Bersifat  imflikatif
Artinya jika persoalan kefilsafatan sudah di jawab maka akan  memunculkan persoalan baru yang saling berhubungan. Jawabannya mengandung akibat lebih jauh yang menyentuh kepentingan-kepentingan manusia.

Sumber:
Sudarsono, Drs. 2008. Ilmu Filsafat Suatu Pengantar. Jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar