Sabtu, 10 Desember 2016

Subjek Objek Filsafat



Berfikir merupakan subjek dari filsafat akan tetapi tidak semua berfikir berarti berfilsafat. Subjek filsafat adalah seseorang yang berfikir atau memikirkan hakekat sesuatu dengan sungguh-sungguh dan mendalam, seperti halnya pengetahuan.
Isi filsafat ditentukan oleh objek apa yang dipikirkan. Objek yang dipikirkan oleh filsafat ialah segala yang ada dan mungkin ada. Dalam kaitan ini, Louis O. Kattsoff menulis bahwa : “Lapangan kerja filsafat itu bukan main luasnya, yaitu meliputi segala pengetahuan manusia serta segala sesuatu  apa saja yang ingin diketahui manusia.”
Sedangkan, A.C. Ewing mengatakan : “Pertanyaan-pertanyaan pokok filsafat ialah Truth (kebenaran), Matter (materi), Mind (budi), the Relation of Matter and Mind (hubungan materi dan budi), Space and Time (ruang dan waktu), Cause (sebab), Freedom (kemerdekaan), Monism versus Pluralism (monisme lawan pluralisme) dan God (Tuhan).
Sementara M.J. Langeveld menyatakan : “....bahwa hakikat filsafat itu berpangkal pada pemikiran keseluruhan segala sesuatu (sarwa) yang ada secara radikal dan menuru sistem.”
Para ahli menerangkan bahwa objek filsafat itu dibedakan menjadi dua, yaitu:
1. Objek Material Filsafat
Filsafat menyelidiki objek material yang abstrak. Yaitu hal atau bahan yang diselidiki (hal yang dijadikan sasaran penyelidikan). Atau segala sesuatu yang ada. “Ada” di sini mempunyai tiga pengertian, yaitu ada dalam kenyataan, pikiran, dan kemungkinan.
Pengertian lain adalah segala sesuatu yang menjadi masalah filsafat,  segala sesuatu yang dimasalahkan oleh atau dalam filsafat, terdapat tiga persoalan pokok:
a.    Hakikat Tuhan.
b.    Hakikat Manusia.
c.    Hakikat Alam.
2. Objek Forma Filsafat
Yaitu sudut pandang (point of view), dari mana hal atau bahan tersebut dipandang. Atau Objek Forma Filsafat adalah menyeluruh secara umum. Menyeluruh di sini berarti bahwa filsafat dalam memandangnya dapat mencapai hakikat (mendalam), atau tidak ada satu pun yang berada di luar jangkauan pembahasan filsafat.
Pengertian lain menyebutkan bahwa Objek Forma Filsafat adalah usaha mencari keterangan secara radikal (sedalam-dalamnya sampai ke akar-akarnya) tentang objek materi filsafat.
Menurut Ir. Poedjawijatna, objek materi filsafat adalah ada dan yang mungkin ada. Objek materi filsafat tersebut sama dengan objek materi dari ilmu seluruhnya. Yang menentukan perbedaan ilmu yang satu dengan yang lainnya adalah objek formanya, sehingga kalau ilmu membatasi diri dan berhenti pada dan berdasarkan pengalaman, sedangkan filsafat tidak membatasi diri, filsafat hendak mencari keterangan yang sedalam-dalamnya, inilah objek forma filsafat.

Sumber:
Prof. DR. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum,
Tim Penyusun MKD. “Pengantar Filsafat”. Surabaya : IAIN Sunan Ampel Press. 2012
Achmadi, Asmoro. “Filsafat Umum”. Jakarta: Rajawali Press. 2010

1 komentar: