Aksiologi berasal dari kata axio dan logos,
axios artinya nilai atau sesuatu yang berharga, dan logos artinya akal, teori,
axiologi artinya teori nilai, penyelidikan mengenai kodrat, kriteria dan status
metafisik dari nilai Aksiologi membahas tentang masalah nilai.
Aksiologi adalah ilmu yang membicarakan
tentang tujuan ilmu pengetahuan itu sendiri. Jadi, aksiologi merupakan ilmu
yang mempelajari hakikat dan manfaat yang sebenarnya dari pengetahuan, dan
sebenarnya ilmu pengetahuan itu tidak ada yang sia-sia kalau kita bisa
memanfaatkannya dan tentunya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan dijalan
yang baik pula karena akhir-akhir ini banyak sekali yang mempunyai ilmu
pengetahuan yang lebih itu dimanfaatkan dijalan yang tidak benar.
Aksiologi sebagai cabang filsafat ialah
ilmu pengetahuan yang menyelidiki hakekat nilai, pada umumnya ditinjau dari
sudut pandangan kefilsafatan.
Dalam aksiologi ada dua penilaian yang umum digunakan yaitu:
1. Etika : bagian filsafat
nilai dan penilaian yang membicarakan perilaku orang. Semua perilaku mempunyai nilai
dan tidak bebas dari penilaian. Jadi, tidak benar suatu perilaku dikatakan tidak
etis dan etis. Lebih tepat, perilaku adalah beretika baik atau
beretika tidak baik.
2. Estetika : bagian filsafat tentang nilai dan
penilaian yang memandang karya manusia dari sudut indah dan jelek. Indah dan
jelek adalah pasangan dikhotomis, dalam arti bahwa yang dipermasalahkan secara
esensial adalah pengindraan atau persepsi yang menimbulkan rasa senang dan nyaman
pada suatu pihak, rasa tidak senang dan tidak nyaman pada pihak lainnya.
Hubungan antara aksiologi dengan pendidikan
Aksiologi mempelajari mengenai manfaat apa yang diperoleh dari ilmu
pengetahuan, menyelidiki hakikat nilai, serta berisi mengenai etika dan
estetika. Penerapan aksiologi dalam pendidikan misalnya saja adalah dengan
adanya mata pelajaran ilmu sosial dan kewarganegaraan yang mengajarkan
bagaimanakah etika atau sikap yang baik itu, selain itu adalah mata pelajaran
kesenian yang mengajarkan mengenai estetika atau keindahan dari sebuah karya
manusia. Dasar Aksiologis Pendidikan adalah Kemanfaatan teori pendidikan
tidak hanya perlu sebagai ilmu yang otonom tetapi juga diperlukan untuk
memberikan dasar yang sebaik-baiknya bagi pendidikan sebagai proses pembudayaan
manusia secara beradab.
Sumber:
Mustansyir, Rizal dan Munir, Misnal. 2001. Filsafat Ilmu.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bakhtiar, Amsal. 2010. Filsafat Ilmu. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada
Margono, Soejono Soe. Pengantar Filsafat Louis O.Kattsoff.
Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar